Tugas (Negosiasi)

Suatu hari, Arbi bertemu dengan Petrus yang sudah lama tidak berjumpa. Ternyata mereka ingin mencari rumah sewa untuk ditinggalinya. Akhirnya mereka mencari rumah sewa bersama-sama ke sebuah daerah.

Arbi : “Petrus?”
Petrus : “Apakah kau Arbi?”
Arbi : “Iya, Wah kita bertemu kembali Sob! Apa kabar?”
Petrus : “Wah luar biasa baik. Kau sendiri?”
Arbi : “Baik Sob.”
Petrus : “Lagi mau ngapain nih?”
Arbi : “Mencari rumah sewa Pet, untukku tinggali. Kau sendiri?”
Petrus : “Wah, kita sama Bi.”
Arbi : “Bagaimana kalau kita mencari bersama-sama?”
Petrus : “Ide cemerlang. Ayo!”

Mereka mencari rumah sewa dengan bertanya-tanya ke warga setempat.


Arbi : “Selamat siang menjelang sore,Tante.”
Fitri : “Enak aja manggil tante, panggil kakak aja biar kesannya lebih muda hehehe.”
Petrus : “Iya kakak.”
Arbi : “Kak, Saya numpang tanya. Di daerah sini masih ada rumah sewa yang harganya cocok untuk anak muda ngga, Kak?”
Petrus : ‘Iya Kak, maksudnya kost-kostan gitu.”
Fitri : “Oh, kalian mau mencari kost-kostan. Coba kalian berdua kesana kemarin sepertinya ada yang kosong.” (sambil menunjuk kesuatu rumah)
Arbi dan Petrus : “Baiklah. Terima kasih Tante… maksud kita Kakak.”
Setelah menanyakan ke salah seorang warga, mereka diberi tahu bahwa ada sebuah rumah yang ada kost-kostannya.


Arbi dan Petrus : “Selamat siang.”
Wildan : “Selamat siang.”
Petrus : “Pak, tadi kata salah satu warga disini Bapak menyewakan kost-kostan. Apakah benar,Pak?”
Wildan : “Benar sekali anak muda.”
Arbi : “Apakah masih ada kamar kosong untuk kita tempati,Pak?”
Wildan : “Maaf, sudah penuh.”
Petrus : “Bagaimana nih Bi? Kita sudah menelusuri tetapi belum dapat.”
Arbi : “Sabar Sob. Masih ada hari esok.”
Wildan : “Saya punya saran buat kalian, coba kalian cari di internet.”
Petrus : “Wah, ide bagus Pak.”
Arbi : “Terima kasih Pak.”
Wildan : “Sama-sama Nak.”


Ternyata rumah yang dikatakan oleh salah satu warga tersebut sudah penuh. Akhirnya dengan mencoba saran dari Bapak yang baru ditemuinya tadi, mereka mencari di internet.

Petrus : “Wah Sob! Dapat nih.”
Arbi : “Dapat apaan Sob?”
Petrus : “Kost-kostan lah Sob.”
Arbi : “Wah iya tuh. Sekamar berdua dan fasilitasnya juga oke. Yuk kita ke alamat tersebut.”
Petrus : “Yuk.”

Setelah mendapatkan alamat dari internet merekapun mencoba mendatangi alamat tersebut.


Petrus : “Selamat sore Om.”
Adit : “Enak saja kamu memanggil Saya dengan sebutan itu. Panggil saya pak,hahaha. Ga liat nih Saya punya uban.” (menunhukan rambunya yang putih-putih sudah ditumbuhi uban)
Arbi : “Ubanan kakek-kakek kali.”
Adit : “Hei, kamu! Saya dengar kamu. Panggil saja bapak, walaupun ubanan gini tapi muka tetap oke kan.”
Petrus : “Iyalah Pak, terserah. Kedatangan kita disin hanya ingin menanyakan alamat.”
Arbi : “Apakah Bapak tahu alamat ini?” (menunjukan sebuah kertas yang berisi alamat)
Adit : “Oh, ini Saya tahu. Adik tinggal belok kanan, lurus, pertigaan belok kiri, lurus terus, liat aja kiri dan kanan, adik tinggal mencari nomor rumahnya.”
Petrus : “Ah ribet.”
Arbi : “Bagaimana kalau Bapak mengantarkan kita?”
Adit : “Pengen banget atau pengen aja nih? Bercanda kok, mari saya tunjukkan.”
Petrus : “Wah Bapak berhati mulia sekali.”


Sesampainya dimah yang dituju.


Adit : “Permisi, Bu Vani.”
Vania : “Eh Opa Adit. Kenapa Opa?”
Adit : “Ini ada dua anak muda sedang mencari kost-kostan,katanya melihat iklan tempat Ibu di internet.”
Vania : “Oh, kalau begitu silahkan masuk.”
Adit : “Sudah ya Bu, Saya pulang.”
Vania : “Oh iya. Terima kasih Opa.”
Arbi dan Petrus : “Dadah Opa, eh maksudnya Bapak.”


Setelah Bapak Adit mengantar Arbi dan Petrus, ia pun pulang. Ibu Vania memperliahatkan kamar yang telah disediakan.


Vania : “Nah, ini kamarnya. Satu kamar boleh untuk dua orang.”
Arbi : “Wah boleh dua orang nih Bu, jadi bisa patungan gitu dong Bu?”
Vania : “Iya.”
Petrus : “Wah sepertinya Saya tertarik. Bagaimana denganmu, Bi?”
Arbi : “Aku juga,Pet.”
Vania : “Beginilah kost-kostan yang saya punya.”
Petrus : “Berapa Bu harga perbulannya?”
Vania : “Disini bayarnya tahunan, Dik.”
Arbi : “Berapa setahunnya, Bu?”
Vania : “Rp7.500.000 per tahun.”
Petrus : “Wah Bu, nego dong. Biasa bu kantong mahasiswa.”
Arbi : “Iya Bu, nego dong Bu.”
Vania : “Ya, boleh. Berapa?”
Arbi : “Rp6.500.000 bagaimana Bu?”
Petrus : “Yah jangan Bi, jauh banget.”
Vania : “Yah Saya bisa rugi kalau segitu.”
Petrus : “Bagaimana kalau Rp6.200.000.”
Arbi : “Ye, Pet… gini Bu, bulanan saja dong Bu. Kita belum ada kalau buat tahunan. Ya gak, Pet?”
Petrus : “Iya Bu. Tolong banget, ngga kasihan melihat tampang kita begini?”
Vania : “Yasudah. Rp650.000 per bulan ya.”
Petrus : “Wah setuju Bu. Terima kasih ya Bu.”
Arbi : “Terima Kasih bu. Ini uangnya.”
Vania : “Oke. Saya terima uangnya. Sebelumnya isi dulu formulir biodata ini.”
Petrus : “Ini Bu, sudah kita isi.”
Vania : “Oiya, Petrus dan Arbi ini kunci kamarnya. Semoga kalian betah disini.”
Petrus daan Arbi : “Terima kasih Bu.”
Share:

No comments:

Post a Comment

Quote

It takes time to create excellence.
If it could be done quickly,
More people would do it

Music

Featured Posts

Popular Posts

Search This Blog

Hello, here you can tell something about yourself or you can put your blog description here or even you can add some quote of your choice here. This is an optional text area which you can hide or delete from the layout. Its totally dependent upon you if you want this text area or not.

WELCOME TEXT

Contact Form

Name

Email *

Message *

My Instagram